Main Article Content

Abstract

Abstract: The number of micro-entrepreneurs and the dominant number of micro enterprises compared to medium and large-scale enterprises in Indonesia are not balanced by the provision of access to credit and venture capital for micro businesses. This resulted in a micro-sector sector identical to the poor being vulnerable to exploitation by moneylenders who exploit the difficulties of micro entrepreneurs accessing credit from the banking sector. This study examines the factors that determine the accessibility of credit by micro entrepreneur in Bojonegoro regency. A total sum of 270 micro entrepreneurs who have applied for banking loan were sampled from the study area. With an binary logistic regression model the research resulting that education, skill on entrepreneur, and monthly net profits generated by the microenterprise are significant in determining the accessibility of microcredit.

 

Keywords: micro entrepreneur, microcredit, credit accessibility

 

Abstrak: Perkembangan jumlah pengusaha mikro serta dominannya jumlah usaha mikro dibandingkan dengan usaha menengah dan usaha besar di Indonesia, tidak diimbingi dengan penyediaan akses kredit dan modal usaha bagi para pelaku usaha mikro. Hal tersebut mengakibatkan sektor usaha mikro yang identik dengan masyarakat miskin rentan dieksploitasi oleh rentenir yang memanfaatkan sulitnya para pengusaha mikro mengakses kredit dari sektor perbankan. Penelitian ini menggunakan data primer yang di ambil langsung dari pengusaha mikro dengan teknik kuesioner. Analisis data dengan metode binary logistic regression mendapatkan hasil variabel yang berpengaruh signifikan terhadap akses kredit para pengusaha mikro adalah variabel usia pengusaha, laba bersih usaha tiap bulan, dan jumlah karyawan yang di pekerjakan.

 

Kata kunci : usaha mikro, microcredit, akses kredit

Article Details