Main Article Content

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan mengetahui pemberdayaan sumber daya manusia pada PT. CARSURIN. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Subjek penelitian 15 karyawan di PT. CARSURIN Banjarbaru. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan informan, peneliti melakukan pengamatan, serta membuat telaah dokumen untuk mendapatkan gambaran kegiatan pemberdayaan di perusahaan, data penelitian dianalisis dengan cara mengklasifikasikan data berdasarkan ragam data yang ada, lalu menghubungkannya dengan data dan informasi yang diperoleh dari literatur, dokumen, survei, wawancara, dan observasi di lapangan. Hasil analisis menunjukkan bahwa implementasi pemberdayaan Sumber Daya Manusia di PT. CARSURIN Banjarbaru: 1) Dimensi pemberdayaan yang telah diimplementasikan dengan baik adalah motivasi dan pengambilan keputusan, dimensi yang sedang dilakukan namun masih perlu peningkatan adalah kepercayaan, dimensi yang paling lemah serta perlu mendapat perhatian lebih adalah dimensi stagnan mind-sets. 2) kajian mengenai potensi Human capital, ditemukan bahwa perusahaan memiliki potensi Human capital yang cukup besar, dimensi pengetahuan dan kemampuan, dimensi yang sedang dilakukan namun masih memerlukan upaya-upaya yang dapat mengoptimalkan potensi tersebut, di bidang keahlian dan keterampilan. Faktor penghambat dan tantangan dalam Pemberdayaan Sumber Daya Manusia dalam mengoptimalkan potensi Human capital: 1) Manajemen PT. Carsurin Banjarbaru perlu memiliki konsep dan paradigma yang jelas mengenai dimensi pemberdayaan sumber daya manusia dan pemahaman tentang Human capital. 2) PT. Carsurin Banjarbaru perlu meningkatkan peran kepercayaan kepada karyawan. Implementasi yang perlu dilakukan oleh perusahaan memberikan pemberdayaan secara maksimal dan merata keseluruh karyawan. Perbaikan pemberdayaan karyawan dapat dilakukan dengan meningkatkan kepercayaan, motivasi, peran pengambilan keputusan, dan stagnan mind-sets.


 


Kata Kunci: Pemberdayaan Sumber Daya Manusia, Human capital

Article Details